Monday, January 2, 2017

10 Cara Meningkatkan Kreatifitas

10 Cara Mudah untuk Meningkatkan Kreatifitas

BY RAZAKA GHIFARI
Apakah Anda merasa kreatif? atau sebaliknya, apakah Anda merasa tidak kreatif? Apapun jawaban  Anda, Anda tetap bisa meningkatkan kreatifitas Anda. Apapun profesi Anda saat ini, anda dapat dengan mudah meningkatkan kreatifitas Anda melalui langkah-langkah menurut Brian Tracy.
Mungkin Anda seringkali berpikir bahwa kreatifitas hanyalah milik sebagian orang saja, seperti penulis, ilmuwan, atau artis. Tidak, kreatifitas merupakan kemampuan alami manusia yang dianugrahkan oleh Allah seperti saat kita bernafas. Setiap orang mampu memiliki kreatifitas yang tinggi karena dia menginginkannya. Kreatifitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kreatifitas sama seperti otot kita, bila tidak kita latih dan gunakan secara baik, maka otot akan kehilangan kekuatannya.
Untuk menjadi kreatif, Anda tidak perlu memiliki IQ atau kecerdasan yang tinggi. Banyak orang yang memiliki IQ tinggi tetapi  tidak dapat melakukan apa-apa untuk membuat hidupnya lebih baik. Mereka hanya bekerja pada pekerjaan yang tidak mereka sukai, karena terpaksa, sehingga mereka bekerja hanya untuk gaji dan bekerja pada level jauh di bawah potensi mereka sesungguhnya.
Sedangkan kecerdasan sebenarnya berhubungan dengan cara Anda bertindak dan bergerak. Jika Anda bertindak dengan cerdas, maka Anda cerdas. Kualitas kecerdasan (kejeniusan) seseorang dapat diukur melalui 3 hal dasar, yaitu :
  • Open Minded-ness. Semakin terbuka cara berpikir Anda, maka semakin terbuka dan kreatif terhadap ide baru dan pemecahan terhadap sebuah masalah.
  • Kemampuan konsentrasi dalam sebuah hal/masalah. Dalam kata lain, Anda harus memiliki kemampuan untuk fokus dalam sebuah hal atau masalah Anda.
  • Kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis. Anda harus melihat sebuah masalah sebagai sebuah sistem, bukan sebuah masalah yang saling terpisah satu sama lain.
Demikianlah 3 hal dasar yang dapat digunakan sebagai ukuran kecerdasan seseorang. Lalu bagaimana langkah untuk meningkatkan kreatifitas? Berikut 10 langkah mudah untuk meningkatkan kreatiifitas.
1. Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke positif
Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya diri dan optimis dalam menghadapi permasalahan. Selanjutnya Anda akan semakin kreatif dalam mencari solusi segala permasalahan Anda. Biasakanlah Anda mengatakan “Ya ini merupakan kesempatan untuk menjadi lebih baik” dalam menghadapi sebuah rintangan.
2. Tulislah secara detail mengenai situasi kesulitan yang Anda hadapi
Tulislah segala hal yang berkaitan dengan tantangan Anda, Apa yang menjadi penyebab Anda tertekan? Apa yang Anda kuatirkan? Kenapa Anda tidak bahagia? Ini bukan berarti berpikir negatif, tapi dengan menulisnya Anda selanjutnya akan berpikir untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
3. Selalu bertanya
Jangan terlalu cepat puas dengan jawaban singkat dari permasalahan Anda. Berlatihlah juga untuk menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya bisnis Anda sedang menurun, kenapa menurun? mengapa penjualannya menurun? apa karena semakin banyak kompetitor? atau karena produk Anda semakin menurun kualitasnya?  Dengan semakin banyak pertanyaan yang dapat Anda buat, maka Anda akan terpacu untuk semakin kreatif mencari solusinya.
4. Definisikan Batasan, Buat Alternatif Solusi
Anda harus mampu mengidentifikasi apa saja yang menjadi batasan Anda untuk menyelesaikan permasalahan Anda. Kemudian Anda harus mencari alternatif-alternatif solusi sesuai dengan batasan yang Anda miliki.
5. Lakukan keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif solusi yang Anda buat
Pilihkan keputusan yang terbaik setelah Anda membandingkannya dengan alternatif lainnya.
6. Buatlah Planning bila keputusan terbaik Anda tidak berjalan sesuai harapan Anda.
Anda harus menyiapkan rencana bila hasil evaluasi keputusan terbaik Anda tidak sesuai dengan tujuan awal Anda.
7. Tetapkan satuan pengukuran dalam keputusan Anda
Anda harus menetapkan ukuran untuk mengetahui perkembangan pencapaian tujuan Anda. Bagaimana cara Anda dapat mengetahui bahwa Anda sudah sukses?
8. Menerima semua tanggung jawab dari keputusan yang telah dibuat.
Anda harus berani menghadapi semua resiko dan hasil dari keputusan yang telah Anda buat.
9. Tentukan deadline
Anda harus menentukan deadline dari semua tujuan Anda. Misalkan Anda ingin tahun depan memiliki penghasilan per tahun sebesar 120 juta/tahun. Selanjutnya Anda mesti mem break-down apa saja yang Anda lakukan tiap bulan, tiap hari, tiap jam, bahkan tiap menit untuk mencapai tujuan Anda.
10. Anda harus Take Action (Bertindak)
Bertindaklah, sibukkanlah diri Anda, dan terus bergerak. Tentukan Prioritas Tujuan Anda. Semakin cepat Anda dan semakin jelas tujuan Anda, semakin kreatif diri Anda dalam mencapai tujuan Anda. Anda juga akan semakin banyak memiliki energi dan waktu untuk belajar. Semakin banyak belajar maka semakin cepat Anda dapat mengembangkan kapabilitas diri Anda dan mencapai sesuatu yang lebih baik bagi masa depan Anda.
Demikian 10 langkah mudah meningkatkan kreatifitas Anda. Ada komentar, silrahkan !
Salam sukses

sumber : https://hajirbaringin.wordpress.com/2008/08/26/10-cara-mudah-untuk-meningkatkan-kreatifitas/
Share:

Kreativitas & Inovasi Dalam Berwirausaha

KREATIVITAS WIRAUSAHA
Mc.Pherson dalam Hubeis (2005;11) menyatakan bahwa kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan di dalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat. Aspek penting dalam kreativitas adalah pembangkitan ide, dimana aspek ini dibedakan menjadi dua kategori yakni secara individu dan kelompok. Ciri dari berpikir kreatif dan individu yang dikatakan kreatif, diantaranya didasarkan pada ;
1. Mencoba mengemukakan ide-ide atau gagasan asli dengan membuat keterkaitan baru diantara hal-hal yang telah diketahui.
2. Memperhatikan hal-hal yang tidak diduga
3. Mempertimbangkan karakterisik pribadi seperti fleksibilitas dan spontanitas dalam pemikiran
4. Kerja keras untuk membentuk gagasan-gagasan sehingga orang lain dapat melihat nilai dalam dirinya.
5. Tidak hanya berpuas hati dengan hanya menghasilkan ide-ide kreatif saja.
Terdapat sejumlah ciri orang yang kreatif: 1). Mengobservasi situasi dan masalah-masalah yang sebelumnya tidak diperhatikan orang lain 2). Membangkitkan ide-ide dan masalah-masalah yang dicapainya dari banyak sumber 3). Cenderung memiliki banyak alternatif terhadap masalah atau subyek tertentu 4). Seringkali menentang hal-hal yang bersifat klise dan ia tidak terhalang oleh kebiasaan-kebiasaan yang terkadang menghambat berfikir kreatif. 5). Mendayagunakan serta menimba dari kekuatan-kekuatan emosional di bawah sadar yang dimilikinya. 6). Memiliki fleksibilitas tinggi dalam pemikirannya, tindakannya.
Helmhoz dalam Winardi (2003:205) menggariskan langkah dalam proses kreatif sebagai berikut;
1.      Saturation.
Yaitu upaya mengumpulkan data, fakta serta sensasi-sensasi yang kemudian oleh pikiran dijadikan bahan mentah untuk memproduksi ide-ide baru. Proses tersebut dapat berlangsung secara sadar atau di bawah sadar
2.      Incubation
Merupakan langkah berikut dalam proses yang berlangsung yang dilaksanakan tanpa adanya sesuatu upaya yang dilakukan secara sadar. Pikiran dibawah sadar menyeleksi informasi kemudian diolah menjadi berbagai kombinasi yang banyak, kemudian sebagian ditolak sebelum muncul pada pikiran sadar.
3.      Iluminasi
Ini berkaitan denga suatu gejala yang dinyatakan sebagai ilham yang tiba-tiba dating dan muncul dalam pikiran dan seringkali terlihat setelah periode inkubasi yang berlangsung lama. Sekonyong-konyong pemecahan problem muncul dalam benak dan pikiran serta terkadang berisi hal-hal yang rinci.

INOVASI WIRAUSAHA
(Machfoedz 2004;21) berpendapat bahwa inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi lebih dari sekadar iIde yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan fikiran yang kreatif mengembangkannya menjadi gagasan berharga. Meski demikian terdapat perbedaan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran, riset, pengalaman dan kerja yang disempurnakan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakann suatu gagasan yang baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
Berdasarkan prosesnya, menurut Hubeis (2005:77) bahwa proses inovasi dibedakan atas hal berikut : 1). Radikal, bila reduksi biaya yang ditimbulkan oleh inovasi dapat memonopoli harga dan mengambil bagian terbesar dari pangsa pasar 2). Bertahap bila monopoli harga hanya terjadi di atas tingkat kompetitif. Kedua hal yang dikemukakan bersifat positif tetapi sebaliknya dapat disebut technological unemployment bila inovasi mengganggu pekerjaan dan meningkatkan pengangguran.
Dalam prakteknya inovasi didasari atas tahapan pengenalan, persuasi, pengambilan keputusan, implementasi dan konfirmasi yang sesuai dengan kemampuan mengadopsi baik aktif (innovator, early adopter dan early majority) dan pasif (late majority dan laggard). Hal tersebut dapat diartikan bahwa inovasi merupakan sikap termotivasi untuk memecahkan masalah yang didukung oleh kemampuan berpikir kreatif. Keputusan perusahaan untuk melakukan inovasi tergantung pada beberapa hal diantaranya faktor biaya dan permintaan pasar.
Disamping hal tersebut terdapat pula persyaratan yang harus dipenuhi bagi sebuah inovasi yaitu:
1. Bahwa inovasi adalah karya sehingga menghendaki pengetahuan dan kepandaian disamping juga dalam inovasi perlu bakat, kecerdikan disamping kepekaan serta kerja keras yang terarah dan bertujuan, oleh karenanya dituntut ketekunan, keuletan serta komitmen.
2. Agar inovasi berhasil seorang innovator perlu membina kekuatannya mengingat resiko dan keuntungan yang diperolehnya, mampu melihat peluang yang lebih luas, dan mampu mengambil kesempatan yang sesuai bagi usahanya.
3. Inovasi merupakan dampak dalam suatu perekonomian maupun masyarakat pada umumnya. Inovasi juga merupakan perubahan dalam sebuah proses. Oleh karenanya inovasi harus senantiasa dekat, tertuju dan benar-benar digerakkan oleh pasar.
Inovasi merupakan alat spesifik kewirausahaan serta tindakan yang memberikan sumberdaya dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Inovasi dikatakan pula dapat menciptakan sumberdaya. Terkait dengan hal tersebut, terdapat tujuh sumber peluang inovasi menurut Drucker dalam wheelen and Hunger (2003; 509) sebagai berikut :
1. Hal yang tidak diharapkan berupa sukses yang tidak diharapkan, kegagalan yang tidak diharapkan, atau kejadian diluar perusahaan yang tidak diharapkan dapat menjadi kesempatan yang unik.
2. Sesuatu yang bertentangan berupa adanya perbedaan antara realita dan apa yang diasumsikan seseorang, atau apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.
3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses, ketika terdapat hubungan operasional yang lemah diantara proses tertentu.
4. Perubahan dalam industri maupun struktur pasar, dimana produk, jasa atau pendekatan inovatif yang dilakukan mungkin merupakan konsekuensi dari perubahan-perubahan dasar yang terjadi dalam industri atau pasar.
5. Demografis, berupa perubahan dalam besaran populasi, struktur usia, komposisi tenaga kerja, tingkat pendidikan dan pendapatan.
6. Perubahan persepsi, suasana hati dan arti hidup, dimana kesempatan untuk inovasi yang berkembang ketika sistem kepercayaan, sikap dan asumsi masyarakat berubah terhadap suatu produk.
7. Pengetahuan baru, dimana pengetahuan ilmiah dan non ilmiah telah menciptakan produk dan pasar baru.
Inovasi bagi wirausaha lebih bersifat untuk memanfaatkan perubahan dari pada menciptakannya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kreativitas eksternal dan kreativitas internal, dimana kreativitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide, dan kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar. Dengan hal tersebut seseorang membangun sumber informasi mengenai berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide, dan dengan demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat diraih dan dimanfaatkan. Halnya dengan kreativitas internal, ini dapat muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang sibuk dengan kreativitas eksternal. Dalam upaya ini pengalaman merupakan sumber, hal ini karena terdapatnya pengetahuan dan pengetahuan sendiri diperoleh melalui belajar. Seseorang akan segera mengetahui cara baru untuk memadukan ide-ide dari berbagai bidang yang berbeda untuk meningkatkan produk atau jasa yang ada. Terkadang ide seperti ini dapat muncul secara tiba-tiba dalam pikiran seseorang pada saat yang tidak terduga.
SUMBER PUSTAKA
Evans, James R., 1994 Berfikir Kreatif dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Hubeis, M. 1997, Manajemen Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri, Orasi Ilmiah. Institut Pertanian Bogor.
Longenecker,J.G., More, J.W. Petty, 2001, Small Business Management, An Entrepreneurial Enphasis, South Western Publishing Company, Cincinati.
Meredith, Geoffrey G.et al, 2005, The practice of Entrepreneurship, International Labour Organization, Geneva.
Moh. As’Ad, 2003, Psikologi Industri, Yogyakarta, Penerbit Liberty
West, Michael A, 2000, Mengembangkan Kreatifitas Dalam Organisasi, Yogyakarta
Penerbit Kanisius.

Winardi. 2003, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Prenada Media. Jakarta
Share:

ANALISA MANAJEMEN INOVASI DAN PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN OPEN INNOVATION

INOVASI
Definisi dan Perbedaan Inovasi.
  • Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
  • Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
  • Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan  organisasi.
  • Pengertian Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan  keputusan  di dan oleh  organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.
  • Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
  • Everett M. Rogers (1983)
Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
  • Stephen Robbins (1994)
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :
  1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.
  2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
  3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.
Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
  1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
  2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
  3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
  4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi merupakan Proses mengelola inovasi di suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan penting.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang menjadi inovatif. Jika dalam suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide brilian tersebut. Tanpa adanya manajemen yang baik, ide-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat untuk diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.
Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan inovasi dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yang terus mengembangkan inovasinya terus sehingga menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di pasar . Google dengan berbagai layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil waktu proses pembuatan produknya.
Perbedaan Inovasi
  1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi: inovasi produk, proses inovasi, dan inovasi pasar.
·         inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu menghasilkan
·         Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan untuk menghemat biaya.
·         Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar campuran (mixed og target market) dan bagaimana pasar yang dipilih adalah yang terbaik dilayani.
  1. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru dan filosofi manajemen baru.
  2. Inovasi perilaku berkaitan dengan aktivitas inovasi dari organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus dan Edquist inovasi produk dibagi menjadi dua kategori:
·         barang baru: barang baru adalah inovasi produk material di sektor manufaktur
·         layanan baru: jasa adalah tidak berwujud, sering dikonsumsi secara bersamaan untuk produksi mereka dan memuaskan kebutuhan non-fisik dari pengguna (Edquist,2001.)
Generasi Inovasi
Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru dan membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘inovasi tertutup’ cukup berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model ‘inovasi tertutup’ dan bergerak ke arah model ‘inovasi terbuka’. Perubahan-perubahan ini memberikan dampak perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting untuk melihat posisi penelitian ini dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori inovasi dan metodologinya. Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu diambil dari Davenport (2003) dan Marinova (2003).
Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:
  1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk mengembangkan produk dan produksi.
  2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ide-ide baru.
  3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan feedback dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat.
  4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
  5. Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya.
Open Innovation
Open innovation merupakan sebuah fenomena yang telah memiliki peran semakin penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada pusat “model open innovation” dan konsep innovasi lainnya yang senada adalah bagaimana menggunakan ide dan pengetahuan dari aktor luar dalam proses innovasi  (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain maksud dari “open innovation”, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan untuk menghadirkan arus pengetahuan bernilai dari luar dalam rangka menciptakan peluang untuk kerjsama proses innovasi dengan rekanan, konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).
Sebaliknya organisasi yang terlalu focus pada internal akan membahayakan karena akan kehilangan sejumlah peluang karena banyak peluang-peluang datang dari aktivitas luar organisasi atau banyak potensi yang perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg rangka mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam model lama closed innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu pada asumsi bahwa proses innovasi diperlukan kontrol dari perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian dan pengem-bangan internal tidak lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation sebagai “paradigma yang berasumsi bahwa perusahan dapat dan seharusnya menggunakan ide-ide dari luar sebagaimana ide-ide dari dalam perusahaan, dan internal dan eksternal merupakan jalan menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka”.
Paradigma closed innovation (inovasi tertutup) terkait dengan pola pikir  ndustry ke arah pengorganisasian R&D telah menyebabkan prestasi penting dan banyak keberhasilan yang bersifat komersial. Keberhasilan masa lalu dari paradigm closed innovation adalah pada kemampuannya untu memberikan kontrubusi dan ketekunannya dalam menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. closed innovation adalah pendekatan yang mendasarkan pada focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal abad kedua puluh. Namun, paradigma ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan pada awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara implisit berasumsi bahwa semua kegiatan ini dilakukan dalam perusahaan. Tidak ada jalan lain untuk gagasan yang akan datang ke perusahaan, juga tidak ada jalan lain untuk produk dan layanan untuk meninggalkan perusahaan.
Open Innovation (Inovasi Terbuka) adalah bahwa ide-ide berharga dapat datangdari dalam atau luar perusahaan dan bisa pergi ke pasar dari dalam atau luar perusahaan juga. Pendekatan ini menempatkan ide dari eksternal dan jalan ekstrenal menuju pasar sama pentingnya sebagai-mana ide-ide internal dan jalan menuju pasar selama era Inovasi Tertutup.
Dalam open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan melalui tiga besar keputusan: (1) knowledge acquisition (membuat atau membeli), (2) knowledge integration (intergasi atau keterkaitan), dan (3) knowledge exploitation (mempertahankan atau jual). Konsep Open innovation berkaitan erat dengan (1) inovasi berdasarkan konsumen atau pemakai, (2) akumulasi inovasi, (3) perdagangan know-how, (4) manajemen pengetahuan, (5) demokrasi inovasi, (6) inovasi masal, dan (7) distribusi inovasi. Penelitian ini diasumsikan bahwa system inovasi regional dan sektoral bersifat terbuka, dimana ide pengembangan pembaharuan dapat datang dari pihak luar dan dalam, bahkan batas-batas perusahaan dalam konteks system inovasi sudah mulai lentur karena tuntutan interaktsi antar pelaku dalam system inovasi.
Perushaan Yang Melakukan Open Innovation
  1. LEGO
Mayoritas pengguna LEGO adalah orang dewasa dan anak – anak, untuk itu LEGO melakukan open innovation dengan melibatkan semua orang, siapapun yang ingin menuangkan idenya untuk produk LEGO melalui projek LEGO Cuusooh, yaitu sebuah website dimana setiap orang bisa menggambarkan ide mereka tentang produk LEGO, ide yang dimaksud adalah ide yang baru, asli dan kreatif, dimana jika projek yang dibuat dari ide seseorang tersebut disukai lebih dari 10.000 orang, maka ide tersebut akan diproduksi dan dijual oleh LEGO. Perumus produk ini akan mendapatkan 1% dari setiap penjualan produk tersebut.
  1. LAY’S
Lays merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk terbaru mereka, melalui projek“Do us a flavor”lays memberi kesempatan bagi semua orang, siapapun untuk memberi ide tentang produk lays melalui proposal, dimana ide–ide yang ada akan divoting dan dinilai oleh para ahli yang merupakan koki terbaik diamerika, yang mendapat voting terbanyak dan penilaian terbagus, akan menjadi pemenang.
  1. STARBUCKS
Starbucks merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk terbaru mereka melalui projek“My Starbucks idea“dimana starbucks memberi kesempatan kepada para customer memasukkan ide tentang produk dan pengalaman berharga yang ingin dirasakan tanpa adanya reward dalam bentuk uang, ide dengan voting terbanyak akan dijadikan inovasi pada produk starbucks selanjutnya, walau tanpa adanya reward dalam bentuk uang, tetap saja starbucks mendapatkan lebih dari 100,000 ide dalam projek“My Starbucks idea“nya tersebut
DAFTAR PUSTAKA


Share:

Wednesday, December 28, 2016

PERAN KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM SEBUAH PRODUK

ABSTRAK
Tulisan konseptual ini berpendapat bahwa keragaman merupakan sumber kreativitas dan inovasi yang dapat memberikan dasar untuk keunggulan kompetitif. Perusahaan mencari keunggulan kompetitif, jika mereka menerima keragaman, mereka berisiko konflik di tempat kerja, dan jika mereka menghindari keragaman, mereka berisiko kehilangan daya saing. Tulisan ini menyangkut apa yang dimaksud dengan keanekaragaman, bagaimana sebaiknya dikelola, apa hubungannya dengan kreativitas dan inovasi mungkin dan bagaimana masalah yang dibuat oleh manajemen keragaman, kreativitas dan inovasi mungkin diselesaikan.
LATAR BELAKANG
Manajemen inovasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perusahaan dan menguasai persaingan (H Milatul, Maghfiroh, R Christy, & P Rosani, 2013). Organisasi saat ini membutuhkan aliran konstan ide-ide sementara bersaing melalui faktor nilai tambah seperti teknologi yang muncul atau pengembangan produk baru cepat (Kao, 1997). Bersaing di ekonomi abad dua puluh akan membutuhkan adaptasi konstan untuk pergeseran permintaan pasar. Gagal untuk memenuhi kebutuhan beragam pelanggan potensial dapat menyebabkan kerugian mereka ke pesaing yang lebih gesit. Organisasi yang paling sukses akan menciptakan lingkungan yang mempromosikan kreativitas yang sistematis dan inovasi (Vicenzi, 2000).
Seorang wirausaha memerlukan manajemen inovasi untuk mengatur ide-ide hasil kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan usaha, melalui sistem yang terstruktur, sistematis, efisien, dan berkelanjutan. Perlu disadari oleh wirausaha, bahwa dari 1000 ide yang brilian, mungkin hanya satu yang menjadi inovatif. Untuk menghasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 100.000 ribu ide brilian. Banyaknya ide tersebut, akan menuntut manajemen inovasi yang baik untuk menghindarkan ide-ide yang menumpuk dan terlambat untuk diperkenalkan di pasar.
Inovasi melalui kreativitas merupakan faktor penting dalam keberhasilan dan keunggulan kompetitif organisasi (Woodman et al., 1993) serta untuk ekonomi yang kuat (Drucker, 1985). Hari ini, hampir semua organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis ditandai dengan perubahan teknologi yang cepat, memperpendek siklus hidup produk, dan globalisasi. Organisasi, terutama yang didorong teknologi, perlu lebih kreatif dan inovatif dari sebelumnya untuk bertahan hidup, untuk bersaing, tumbuh, dan untuk memimpin (Jung et al, 2003; Tierney et al, 1999). literatur mencakup beberapa definisi kreativitas dan inovasi. Definisi yang diterima secara luas menyatakan bahwa kreativitas adalah produksi baru dan berguna ide-ide, dan inovasi adalah keberhasilan pelaksanaan ide-ide kreatif dalam sebuah organisasi (Amabile, 1983, 1998; Amabile et al., 1996). Dengan demikian, kreativitas adalah pada tingkat individu, sedangkan inovasi adalah di tingkat organisasi (Oldham dan Cummings, 1996).

KAJIAN TEORI
Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic (Dollinger, 1995 h 65). Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum jelas dimana kita dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang untuk belajar lebih dalam untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota A dengan petunjuk map yang kurang jelas tersebut.
Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan operasi yang telah diset sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan keputusan, dan penyelesaian suatu konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang adalah suatu algorithm karena jumlah sisi dari koin dan indikator dari kepala atau ekor telah ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin tersebut dilemparkan (Nasional, 2010).
Rockler dalam Innovative Teaching Strategies mendefinisikan bahwa; kretaivitas adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melalui suatu proses yang sangat penting dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian, atau lingkungan dari kehidupannya dilain pihak (h 36-38).
Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut; 
1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil maupun besar)
2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif yang baru. Paling tidak baru untuk orang tersebut
3. Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang tidak berhubungan sebelumnya.
4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas 
5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic
6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir
7. Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman
8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas (Ibid).
Kreativitas karyawan yang bekerja dan diharapkan untuk mengubah ide-ide kreatif menjadi produk yang inovatif; dengan demikian, baik generasi ide dan implementasi oleh karyawan tersebut harus dipertimbangkan dalam mengukur kreativitas (Mumford et al., 2002). 

Inovasi
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang selalu berinovasi, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif (H Milatul et al., 2013). Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada. inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Stephen Robbins (1994) mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa. Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sifat perubahan dalam inovasi ada 6 kelompok yaitu : 1) Penggantian (substitution); 2) Perubahan (alternation); 3) Penambahan (addition); 4) Penyusunan kembali (restructturing); 5) Penghapusan (elimination); 6) Penguatan (reinforcement).
1. Penggantian (substitution)
Misalnya, inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya, mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan/mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya, adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya, upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata- mata pelajaran/keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya, upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya, upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
Manajemen Inovasi merupakan proses mengelola inovasi di suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut, di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan penting.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang menjadi inovatif. Jika dalam suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide brilian tersebut. Tanpa adanya manajemen yang baik, ide- ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat untuk diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

Kreativitas Individu dan Inovasi Organisasi
Individu adalah sumber utama dari individu adalah sumber utama dari setiap ide baru (Redmond et al., 1993) dan menyediakan dasar bagi inovasi organisasi (Shalley dan Gilson, 2004). Oleh karena itu, secara teoritis, kinerja kreatif karyawan memberikan bahan baku yang dibutuhkan untuk inovasi organisasi (Oldham dan Cummings, 1996). Karyawan kreatif adalah mereka yang cenderung untuk mengidentifikasi peluang untuk produk baru. Mereka mungkin menemukan penggunaan baru untuk metode atau peralatan yang ada, atau menghasilkan baru tapi ide yang berhubungan dengan pekerjaan beroperasi.
Orang-orang ini tidak hanya lebih mungkin untuk datang dengan solusi kreatif untuk masalah dan ide-ide juara kepada orang lain, tetapi juga mengembangkan rencana yang memadai untuk pelaksanaan ide-ide baru. Sebagai Shalley dan Gilson (2004) menunjukkan, karyawan kreatif menghasilkan ide-ide baru dan berguna tentang produk organisasi, praktik, atau prosedur. Selain itu, orang-orang ini mungkin menciptakan efek spillover dengan melayani sebagai rolemodels ke seluruh organisasi. 
Shalley et al. (2004) menyatakan bahwa ide-ide baru karyawan kreatif 'dapat dialihkan kepada karyawan lain dalam organisasi untuk digunakan dan pembangunan mereka sendiri. Akibatnya, kreativitas seperti pada tingkat individu, melalui generasi ide dan implementasi, cenderung mengarah pada pengembangan produk yang inovatif pada tingkat organisasi. Kreativitas karyawan positif mempengaruhi inovasi organisasi.

Hubungan Antara Kreativitas, Inovasi dan Produk Baru Pembangunan
Kreativitas telah dikonseptualisasikan sebagai: (a) sifat-sifat individu kepribadian yang memfasilitasi generasi ide-ide baru, (b) proses gen- erating ide-ide baru, (c) hasil dari proses kreatif, dan (d) lingkungan kondusif untuk ide-ide baru dan perilaku (Rhodes, 1961; Im, 1999). perspektif ini menyebabkan beberapa definisi kreativitas. Untuk Martins dan Terblanche (2003), itu adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan berharga untuk produk, jasa, proses dan prosedur; untuk Sternberg (1999), kemampuan untuk menghasilkan karya yang baik novel (yaitu, asli) dan tepat (yaitu, berguna); untuk Amabile (1996), set kualitas produk atau tanggapan yang dinilai menjadi kreatif dengan pengamat yang sesuai. Kreativitas adalah membangun kompleks dan menyebar, sulit untuk menentukan consensually (Sternberg, 1999;. Isaksen et al, 2001).
Inovasi dikaitkan dengan perubahan tujuan (Drucker, 1985); sikap yang mencerminkan kapasitas untuk membayangkan apa yang tidak ada atau proses dengan tahapan yang berbeda memanjang dari ide untuk pelaksanaannya. Schumpeter melihat inovasi sebagai 'creative destruction' untuk pertumbuhan (Abernathy & Clark, 1985). Hargadon (2003) dan Im (1999) berpendapat bahwa inovasi adalah rekombinasi ide yang ada. Untuk Tidd, Bessant dan Pavitt (2001), itu adalah proses organisasi inti untuk memperbaharui dan mengoptimalkan generasi dan pengiriman output. 
Abernathy dan Clark (1985) menyatakan bahwa inovasi berkaitan dengan pengenalan pasar awal dari produk baru atau proses yang baik mengacukan atau berarti menetapkan kompetensi yang ada. Oleh karena itu, kreativitas diidentifikasi dengan ide-ide generasi, sementara inovasi menyiratkan ide transformasi menjadi produk atau jasa baru. Dalam pengertian ini, inovasi adalah implementasi hasil kreativitas. Jadi kreativitas adalah bagian dari proses inovasi.
organisasi inovatif memanfaatkan berbagai sumber ide untuk produk baru dan merangsang imajinasi karyawan untuk mengisi pipa yang memelihara produk baru. lingkungan multidisiplin dan multisektoral (dibahas kemudian dalam makalah ini) melengkapi kapasitas intraorganizational ini dan memainkan peran penting dalam gagasan generasi dan konseptualisasi produk baru. Proses inovasi secara keseluruhan dapat dibagi menjadi tiga tahap: (a) front end fuzzy, (b) pengembangan produk baru dan (c) komersialisasi. Ujung depan kabur terdiri kegiatan (sering kacau, tak terduga dan tidak terstruktur) yang datang proses pembangunan sebelum terstruktur (Koen, 2004). tahap pembuatan ide awal ini murah dibandingkan dengan tahap akhir dari proses pengembangan produk, sehingga masuk akal untuk memaksimalkan output: 'semakin besar jumlah ide pada awal proses pengembangan produk baru, semakin besar kemungkinan produk yang sukses '(Flynn et al., 2003).

DAFTAR PUSTAKA
H Milatul, R., Maghfiroh, A., R Christy, A., & P Rosani, M. (2013). Manajemen Inovasi, (115030201111056), 1–21.
Nasional, K. P. (2010). Konsep Dasar Kewirausahaan. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional.
Abernathy, W.J. and Utterback, M. (1978) Patterns of Industrial Innovation, Technology Review, 80(7), 41–47.
Amabile, T.M. (1995) Attributions of Creativity: What are the consequences?Creativity Research Journal, 8(5), 423–427. 
Bamberger, P. and Meshoulam, I. (2000) Human Resource Strategy: Formulation, Implementation and Impact. 
Sage, Thousand Oaks CA. Belbin, M. (1981) Management teams: why they suc- ceed or fail. Heinemann, London. 
Betters-Reed, B.L. and Moore, L.L. (1992) Managing Diversity: Focusing on women and the whitewash dilemma. In Sekaran, U. and Long, F.T.L. (eds.) Womenpower: Managing in times of demographic tur- bulence. Sage, Newbury Park, CA pp. 31–58.
Cox, T. and Blake, H. (1991) Managing cultural diversity: implications for organizational com- petitiveness. Academy of Management Executive, 5(3), 45–57.
Cumming, B.S. (1998) Innovation overview and future challenges European Journal of Innovation Management, Vol 1 (1)
http://innovation-journey.blogspot.com/2009/07/evolusi-inovasi.html www.scribd.com/doc/111613949/PITP-WEEK-4 catatanstudi.files.wordpress.com/2009/11/2006_tatang_taufik_1.ppt http://gebyargebyur.wordpress.com/2010/10/09/apakah-open-innovation-dan-open-business-model-itu//
Share:

Tuesday, December 27, 2016

Kreatif dan Inovatif : Kunci Sukses Wirausaha

Kreatif dan Inovatif : Kunci Sukses Wirausaha





Hasil gambar untuk Kreatif dan Inovatif : Kunci Sukses Wirausaha


Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang abai ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.
Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar. Seorang member MRC misalnya. Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin sekolah, ia mencoba memahami selera siswa. Kebanyakan siswa suka bumbu keju. Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikiran kreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesy chicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas, pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari dan selalu terjual habis.
Hasil gambar untuk inovatif
 


Pemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah. Contoh sederhana tadi terjadi dalam waktu yang tak terduga. Mengalir seperti air. Tetapi Zimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11 cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:
1. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif. Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tak berarti.
2. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari. Agar kreatif, otak perlu distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yang berada dalam pasar yang benar-benar berbeda. Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian.
4. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan. Orang bijak mengatakan agar kita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini dicari-cari
5. Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide Anda.Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.
6. Dengarkan orang lain. Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadi selalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang buat kita.
7. Dengarkan apa kata pelanggan. Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang tiada habisnya.
8. Berbicara dengan anak kecil. Anak-anak tidak membatasi pemikiran mereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga.
9. Simpan kotak mainan di kantor Anda. Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda. 10. Baca buku mengenai cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas. Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.
11. Luangkan waktu Anda. Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.
Akhirnya menjadi kreatif dan inovatif adalah wajib hukumnya bagi wirausaha tanpa terkecuali



Share:

ChatBox

ABOUT AUTHOR

Seorang dosen yang mengabdikan diri pada masyarakat.

BTemplates.com

UPI
Powered by Blogger.

POPULAR POSTS